Tugas Ilmu Sosial Dasar

ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ 
Nama               : Sukma Krisna Herdianto
NPM               : 56419183
Kelas               : 1IA02
Materi              : Masyarakat Perkotaan          
Kelompok       : 14
ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ 

Masyarakat Perkotaan

A.    Definisi Masyarakat Perkotaan
Kota adalah sebagai pusat pendomisian yang bertigkat – tingkat sesuai dengan sistem administrasi Negara yang bersangkutan. Kota juga merupakan pusat dari kegiatan kegiatan kebudayaan, sosial, ekonomi, dan komunikasi. Sehingga dengan adanya sistem komunikasi dan transportasi yang baik, tidaklah aneh kalau kota tersebut merupakan jaringan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan kota itu sendiri bahkan negara pada umumnya. 

Pertambahan penduduk dan kemajuan teknik merupakan dua hal yang sangat besar pengaruhnya atas situasi dan perkembangan masyarakat. Makin besar pertambahan penduduk, makin nampak pula ciri kekotaan  suatu tempat. Pertambahan penduduk ada dua kemungkinan, yaitu: adanya kelahiran mupun perpindahan. Dan pertambahan karena perpindahan yang biasanya sangat kuat/besar. Jumlah penduduk pada umumnya di kota sangat padat, di samping itu juga heterogen. Hal ini disebabkan bahwa kota merupakan tempat penampungan perpindahan penduduk dari berbagai tempat, baik pendatang yang resmi/tercatat maupun pendatang liar/tidak tercatat. 

B.     Unsur – Unsur Masyarakat Perkotaan

1.      Unsur ekonomi

yang meliputi semua fasilitas atau sarana yang mendukung kegiatan ekonomi.
Contoh :

·      Pasar dan pertokoan, Pasar dan pertokoan di kota yang merupakan gedung gedung  pusat perdagangan yang menjual belikan hasil bumi dan hasil hasil industri. Dalam pembayaran secara besar besaran, maka transaksi keuangan dilakukan melalui bank, transaksi pengiriman dilakukan melalui perusahaan perusahaan pengangkutan. Dengan demikian terjadilah pusat pusat pertokoan yang sibuk di kunjungi oleh pembeli.
2.      Unsur fisik 
adalah semua unsur visual yang secara langsung dapat dilihat dan atau di raba.
Contoh :
     
·     Suprastruktur & Infrastruktur, Suprastruktur dan infrastruktur merupakan fasilitas kota yang antara lain adalah jembatan, gorong-gorong, jaringan penerangan jalan, jaringan listrik, jalan raya dan fasilitas pengolahan limbah. Suprastruktur dan infrastruktur berperan penting dalam mengatur kota, karena umumnya kota berkembang sesuai dengan ketersediaan suprastruktur dan infrastruktur ini.

·         Tempat Parkir, Kendaraan kendaraan dikota tidak selalu dalam keadaan gerak terus menerus tetapi berhenti di tempat - tempat tertentu. Dengan keadaan ini maka timbullah daerah daerah atau tempat tempat parkir sebagai stasiun pemberhentian.

3.      Unsur sosial
yaitu merupakan hubungan yang menimbulkan keserasaian dan ketenangan antar penduduk.
Contoh :


·         Tempat Rekreasi dan Olahraga, Terbagi menjadi 3 yaitu:
o   Halaman Bermain (Playot)
Adalah taman kanak – kanak, yang  jika halaman bermainnya di sekitar rumah hanya 100 – 200 meter persegi. Bila letaknya jauh dari komplek perumahan maka luas halamannya ditambah menjadi 300 meter persegi agar mampu menanampung beberapa anak anak dari berbagai keluarga.
o   Halaman Bermain Kelompok Tetangga (Neighborhood)
Yang diperuntukan bagi anak berumur 6 – 14 tahun. Lapangan yang mampu menampung lebih banyak anak – anak, dengan luas 500 meter persegi.
o   Lapangan Bermain (Play Field)
Yang diperuntukan bagi remaja dan orang dewasa yaitu lapangan untuk segala permainan seperti, sepak bola, volley, bola tennis, kolam renang, lapangan golf, dan sebagainya.





C.    Permasalahan Masyarakat Perkotaan
 Pencemaran udara atau sering kita dengar dengan istilah polusi udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan atau komposisi udara dari keadaan normalnya. Pencemaran udara disebabkan oleh berbagai macam zat kimia, baik berdampak langsung maupun tidak langsung yang semakin lama akan semakin mengganggu kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan.
 Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap. Gas dan asap tersebut berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, yang dihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan kendaraan bermotor.

D.     Solusi Masalah Polusi Udara
·         Usaha Preventif (sebelum pencemaran)
o   mengembangkan energi alternatif dan teknologi yang ramah lingkungan.
o mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan masyarakat.
o mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) bagi industry atau usaha yang menghasilkan limbah.
o   tidak membakar sampah di pekarangan rumah.
o  tidak menggunakan kulkas yang memakai CFC (freon) dan membatasi penggunaan AC dalam kehidupan sehari-hari
o   tidak merokok di dalam ruangan.
o   menanam tanaman hias di pekarangan atau di pot-pot.
o  ikut berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan.
o   ikut memelihara dan tidak mengganggu taman kota dan pohon pelindung.
o tidak melakukan penebangan hutan, pohon dan tumbuhan liar secara  sembarangan.

·         Usaha kuratif (sesudah pencemaran)
o  menggalang dana untuk mengobati dan merawat korban pencemaran lingkungan.
kerja bakti rutin di tingkat RT/RW atau instansiinstansi untuk membersihkan lingkungan dari polutan.
o melokalisasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) sebagai tempat/pabrik daur ulang.
o      menggunakan penyaring pada cerobong-cerobong di kilang minyak atau pabrik yang menghasilkan asap atau jelaga penyebab pencemaran udara.
o    mengidentifikasi dan menganalisa serta menemukan alat atau teknologi tepat guna yang berwawasan lingkungan setelah adanya musibah/kejadian akibat pencemaran udara, misalnya menemukan bahan bakar dengan kandungan timbal yang rendah (BBG).






Komentar