A. Perhitungan (HISAB) dan pembalasan
Pembalasan
ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Dimana ada korban yang dirugikan
atas reaksi itu, pembalasan dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang
seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
Dalam
Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa Tuhan akan memberikan
pembalasan bagi orang-orang yang bertakwa yaitu dengan surga. Bagi yang tidak
bertakwa kepada Tuhan diberikan pembalasan atau siksaan dan bagi yang
mengingkari perintah Tuhanpun diberikan pembalasan atau siksaan neraka.
Pembalasan
disebabkan sifat dendam. Dendam merupakan sifat yang di benci oleh Tuhan, dan
merupakan sifat tercela, sifat ini belum akan merasa puas apabila diri kita
belum membalaskan kekecewaan atau kekesalan hati kita terhadap oarang yang
melakukan kejahatan kepada kita.
B. Pemulihan Nama Baik
Nama
baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak
tercela. Setiap orang menjaga dengan hti-hati agar namanya tetap baik.
Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang disekitarnya adalah suatu
kebanggaan batin yang tak ternilai harganya.
Penjagaan
nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku. Yang dimaksud dengan tingkah
laku dan perbuatan itu antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun,
disiplin, dan lain sebagainya.
C.
Hakikat
Nama Baik
Nama
baik adalah suatu yang dilakukan oleh individu untuk membuat nama individu
tersebut tidak tercela atau tidak buruk dimata masyarakat lainnya. Hal ini
sangat berhubungan dengan tingkah laku atau perbuatan individu, yang dimaksud
dengan tingkah laku atau perbuatan baik bukan hanya dari perilaku terhadap
orang lain tetapi juga sopan satun, cara bicara, cara bergaul dan disiplin.
Nama
baik individu dapat cepat merubah nama baik tersebut menjadi buruk karena
perbuatan individu tersebut yang melanggar norma dan aturan walaupun hanya
sekecil perbuatan yang dilakukannya. Oleh sebab itu, nama baik memiliki hakikat
yaitu dengan pemulihan nama baik. Pemulihan nama baik ini adalah kesadaran yang
disadari oleh manusia yang telah melakukan kesalahan dan menyesali dengan apa
yang telah dibuatnya yang melanggar norma dan aturan yang berlaku.
D. Pembalasan
Pembalasan
adalah suatu perilaku yang dilakukan untuk mengembalikan perbuatan seseorang.
Selain itu, pembalasan dapat menjadi sebuah hukuman dan anugrah karena sifatnya
yang tidak selalu buruk melainkan juga ada hal baik. Pembalasan yang merupakan
sebagai hukuman sebagai contoh seseorang mendapat kejadian buruk setelah
berbuat jahat pada orang lain dan begitupun sebaliknya, pembalasan yg merupakan
sebagai anugrah sebagai contoh seseorang mendapat keuntungan setelah berbuat
baik pada orang lain. Dan seperti yang kita tau, pembalasan tidak selalu datang dari sesama manusia melainkan
juga dari Tuhan.
E. Penyebab Pembalasan
Pembalasan
terjadi karena adanya sesuatu kesalahpahaman atau tindakan kepada seseorang
yang membuat orang tersebut merasa ingin membalasnya baik itu perbuatan baik
atau buruk, maka antara induvidu atau kelompok dengan induvidu atau kelompok
yang lain menimbulkan rasa ingin membalas yang sama dengan perlakuan yang
sejenis.
Contohnya yaitu :
- Seorang senoir melakukan perbuatan buruk pada salah satu junior sehingga muncul rasa ingin membalas perbuatan tersebut
- Seorang siswi yang terkenal pintar dalam bahasa inggris mengajarkan materi yang tidak dimengerti salah satu teman sekelasnya, maka dalam diri anak tersebut ada keinginan untuk membalas perbuatan siswi tersebut.
Menanggapi
pembalasan seseorang atau kelompok dalam sisi negatif (tawuran)?
Prilaku yang sangat tidak
pantas itu merupakan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan masyaraakat. Prilaku
itu sangat bertentangan dengan perwujudan dari bangsa Indonesia yang menganut
nilai – nilai budaya luhur. Pancasila adalah pribadi bangsa Indonesia itu
sendiri yang hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak keberadaanya sebagai
sebuah bangsa. Pancasila merangkum nilai-nilai yang sama yang terkandung dalam
adat-istiadat, kebudayaan, dan agama-agama yang ada di Indonesia. Dengan
demikian, Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia juga mencerminkan jiwa
sekaligus pandangan hidup rakyat Indonesia.
bagaimana
memperbaiki perilaku tersebut
Menurut saya, dengan melakukan
komunikasi serta pendekatan dan mengedukasi para pelaku tawuran tersebut,
melakukan kegiatan keagamaan, mengisi waktu luang dengan kegiatan yang
bermanfaat dan patrol pada daerah yang rawan terhadap tawuran serta menghukum
jika ada yang melakukan hal tersebut
Referensi :
https://donny2609.wordpress.com/2016/04/24/manusia-dan-keadilan-part-2-ilmu-budaya-dasar/
https://hermilarizkitiaradefi.wordpress.com/2016/11/16/hakikat-nama-baik/
https://tulisankamila.wordpress.com/2016/11/16/pengertian-pembalasan/
Referensi :
https://donny2609.wordpress.com/2016/04/24/manusia-dan-keadilan-part-2-ilmu-budaya-dasar/
https://hermilarizkitiaradefi.wordpress.com/2016/11/16/hakikat-nama-baik/
https://tulisankamila.wordpress.com/2016/11/16/pengertian-pembalasan/
Komentar
Posting Komentar